31

NU Cilik dan Santri Tulen

SEBAGAI seorang anak yang lahir dan tumbuh berkembang

di lingkungan santri, aktivitas-aktivitas terkait NU sudah

menjadi pemandangan keseharian bagi

Gus

Yahya.

Semua sosok penting dalam kehidupannya adalah pegiat

NU: kakek, ayah, dan paman-pamannya. Selain itu, ada

banyak sekali orang yang datang dan pergi ke rumahnya

untuk menemui kakek, ayah, dan pamannya dalam kaitan

mengurus NU. Singkat kata, Gus Yahya sudah terpapar

dalam lingkungan NU sudah sejak kecil, bahkan sejak

masih dalam kandungan jika saja bayi bisa mendengar dan

mengerti apa yang sedang terjadi di sekitarnya.

Gus Yahya masih memiliki memori yang segar

tentang pengalamannya ikut serta dalam kegiatan besar

NU. Tahun 1971, dengan umur masih lima tahun, ia

sudah diajak oleh ibunya untuk ikut serta dalam Rapat

Akbar Partai NU di alun-alun Rembang. Iya masih ingat

yang menjadi juru kampanye ketika itu adalah KH.

Idham Chalid sebagai Ketua Umum PBNU dan KH. Bisri

Mustofa yang merupakan kakeknya sendiri. Pada 1979, NU

menyelenggarakan Muktamar ke-26 di Semarang. Ia diajak